Selasa, 15 Oktober 2013

Sapi Ngamuk

Idul Adha kali ini bakal jadi Idul Adha paling diingat untuk sisa idul adha selanjutnya. bukan karena gue ngerayain idul adha di Mekah, tapi karena ada satu tragedi yang menggegerkan umat se-RW 14 Cipinang Besar Utara. Tragedinya adalah..

SAPI LEPAS MASUK RUMAH...

Jadi gini ceritanya...  *nguncir rambut*

Berawal dari pagi yang cerah sehabis solat ied. Tiba-tiba gue dikejutkan oleh sesosok update-an status tante gue yang berbunyi

"gilaaaaa...... sapi masuk rumah, untung ibuku bisa menungganginya menyelamatkan diri"

Gue yang acapkali membuka recent updatepun terkejut. Ada sapi ngamuk di daerah rumah oma gue di belakang penjara cipinang ngamuk dan masuk rumah oma gue. Sesampainya gue di Cipinang gue langsung tanya-tanya cari informasi tentang insiden menggemparkan ini. 

Oma gue cerita katanya dia lagi duduk di ruang TV dan tiba-tiba dia ngeliat sapi udah masuk ke ruang tamu. Sang Oma mau masuk ke kamar tapi udah gak keburu, akhirnya dia menjauh ke pojok ruangan. Sapi itu cuma menoleh sedikit lalu melanjutkan perjalanannya ke dapur, sedangkan Oma langsung berlari keluar sembari minta tolong. Tak lama kemudian berita inipun geger sampai ke dunia maya. Karena ada korban luka dalam insiden ini 


Gue sempet cari-cari beritanya ke MetroTV, ANTV, TVone, ternyata adanya di TRANSTV, acara SKETSA (oke gue becanda). Gak berapa lama gue dapet berita dari detik.com


Setelah dibuka ternyata ada nama bokap gue di dalemnya

detik.com




















Berita-Berita Lainnya:

merdeka.com




















beritajakarta.com






















Link sumber berita:




***

Dengan segala kehebohan insiden yang ada di rumah oma gue. Gue siap jika harus menjadi saksi untuk di wawancara wartawan atau datang ke acara Bukan Empat Mata untuk meceritakan pengalaman ini atau diundang ke OVJ untuk jadi bintang tamu yang dikerjain. Mungkin ini merupakan sebuah batu loncatan untuk karir gue kedepannya di dunia pertelevisian, siapa tau bisa bikin acara kaya Caesar.

Selasa, 08 Oktober 2013

perantauan usai

Sebelom tidur sering kali gue berpikir kira-kira hidup gue ini bakal dibawa kemana, walaupun waktu siang harinya gue gapernah mikir akan kehidupan justru lakukan apa aja untuk ngejalaninnya. Karna emang sejatinya seperti itu. Kita berpikir akan kehidupan bukan diwaktu kita dapan melakukan sesuatu, waktu mau tidur, waktu pup, waktu bershower, atau wudhu di dispenser. Karena menurut gue sebenarnya  hidup itu sudah ada takdirnya, Tuhan punya rencana yang sudah fix, dan kita tinggal menjalankan.

***

Tanggal 24 September 2013 gue telah melewati seremoni sakral yang ternyata gue salah mengartikannya, gue pikir ini cuma perkara mindahin tali topi epic segi lima dari kiri ke kanan. Belakangan ini gue jadi sadar, ternyata wisuda itu lebih dari sekedar tali topi, lebih dari sekedar foto-foto dengan latar buku-buku di pinggiran GSG. Wisuda merupakan sebuah moment, perayaan dimana segala usaha perjuangan kita selama kuliah dihargai. Beberapa orang kadang kurang menghargainya, tapi kebanyakan mahasiswa yang sudah berjuang merapikan nilai, bayar utang SKS, bimbingan dengan dosen yang super sibuk, memenuhi persyaratan ujian dan wisuda yang ribetnya ngelebihin bahasa Vicky Prasetyo, merasa perlu di hargai dengan sebuah moment sebagai puncak dari keberhasilannya. Ialah Wisuda, sebuah upacara sakral dimana pesertanya dinyatakan lulus dan berhasil melewati semua tantangan yang ada dengan pemindahan tali di topi sebagai simbolnya, walaupun satu hal yang gue anggap gagal pada waktu itu, effect keyboard paduan suaranya kaya gerobak kue putu lagi pilek...

Wisuda sebagai perayaan, wisuda sebagai penghargaan, ada satu makna lebih buat gue akan wisuda. Wisuda juga sebagai tanda usainya perantauan gue di Lampung. Salah satu kota yang dulu pernah gue remehkan yang ternyata gue mendapat banyak pengalaman dan pelajaran yang mungkin gak didapat kalo gue gak kuliah disini. 3,9 tahun gue menyelesaikan pendidikan disini gue punya banyak temen yang juga banyak pengaruhnya sekaligus manfaatnya buat gue. Gue punya temen-temen di komunikasi yang sangat humble dan ahli dalam bidang-bidangnya sehingga gue bisa belajar. Gue punya temen-temen band yang sejalan dengan hobi musik gue sehingga gue bisa menghasilkan karya-karya yaitu lagu. Disini juga membuka pikiran gue sebelumnya tentang radio yang penyiarnya siaran sendirian di ruangan sempit pengap dan remang. Terlebih lagi disini gue dapet wanita pendamping yang gak ada duanya dan sahabat se-gank yang super saik. Mungkin kalo gue kuliah di tempat lain gue gak akan dapet ini semua. Mulai dari sini gue lebih percaya bahwa takdir lebih kuat dibanding usaha manusia yang pada akhirnya manusia diberikan alasan untuk lebih pandai bersyukur.

PERANTAUAN GUE SELESAI...

Gue udah balik lagi ke Jakarta. Di awal kepulangan gue ke kota asal dan meninggalkan kota perantauan, belakangan ini gue jadi sering menghitung apa yang gue udah dapet selama perantauan gue. Kira-kira apa aja ilmu yang udah gue dapet, karya apa aja yang udah gue hasilkan, ide bisnis yang gue aplikasikan sampai berapa kali pacaran yang pernah gue jalani. Kembali pada akhirnya gue sangat bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan. Tuhan memberikan semua yang gue butuhkan bukan yang gue inginkan.

***

Gue dan Lampung sekarang hanya terpisah selat yang kurang lebih cuma 31km. Jadi gue gak akan melupakan Lampung dan akan terus terhubung melalui Cichips. KERIPIK PISANG 15.000 ANEKA RASA, YANG AKAN MEMBUAT LIDAH ANDA..... (shit, fokus fokus!). Janji gue pada Lampung. Kalo gue kaya nanti, gue akan buatin Lampung 711 (seven eleven), amin.



Salam, Reza Rahardian












Rabu, 26 Juni 2013

Curhatan Anak Rantau

Men, akhir-akhir ini gue sama sekali gak bisa santai. Banyak banget hal yang harus gue kerjain. Mulai dari bimbingan jurnal skripsi, pendadaran PKL, ngebujuk pacar yang ngambek atau mempertahankan blog ini biar tetep lucu. kepala gue mau meledak

parah.....

kayanya masih lebih santai waktu kuliah di semester-semester sebelumnya. bangun terjadwal, kesiangan dikit minta absenin. nah sekarang?! ke kampus belom tentu dosen yang dicari ada. Mau nelpon takut ganggu, sms juga berat, dengan basa-basi paling tai agar dosen mau balesnya "pagi pak, hari ini cerah ya, pasti tangki bensin bapak masih penuh, pasti cukup untuk ke kampus. Mmmh pak kira-kira sekarang hari apa ya? oiya! jadwal saya bimbingan loh, gak lupa kan? hayo udah mandi belom?"

 *langsung DO*

Jadi ada iming-iming dari sepupu gue, mamanya Ryan, tau kan? yang mirip ama gue itu. klik ini aja kalo lupa. Jadi dia akan memberikan sejumlah uang jika gue bisa kompre bulan Juni. Sebenarnya persiapan kompre sudah 90%. akan tetapi ada persyaratan yang berbunyi "khs sudah di tanda tangani" sedangkan gue belom ujian PKL, nilainya belom ada di KHS.

dengan demikian pendadaran PKL/100 x 10 diintegralkan dengan gaya grafitasi 10n lalu dikonfersikan menjadi fahrenheit diperoleh hasil:

GUE BELOM BISA KOMPRE BULAN JUNI!!!

Monyet belatung! dadar laron! hanopeles betina!

Sebenernya bukan karena itu aja pikiran yang ada di pikiran gue. Waktu gue ibaratnya udah kritis, mengingat tanggal 9an Juli udah mau puasa. Maka, waktu gue kira-kira tinggal dua minggu lagi, sedangkan ujian PKL itu kira-kira mulai awal Juli, Kalo gue ujian PKL tanggal 1, itu artinya selama 3-4 hari gue harus mengusahakan sedemikian mungkin agar nilai PKL gue masuk ke KHS, lalu Print KHS untuk syarat kompre, dan secepat mungkin gue harus menentukan jadwal untuk kompre.

itu yang pertama masalah waktu.

Ada masalah lain yang sedikit menghambat, Seminar 2 dan Skripsi gue belom masuk KRS. Itu udah gue urus ke rektorat. Tapi sampe sekarang belom juga nongol di KRS gue. Itu artinya, sebelum KHS di print, gue harus nemuin ketua jurusan yang lumayan padat jadwalnya untuk memasukkan nilai seminar 2 gue.

Masalah lainnya, ketika gue kompre dan daftar wisuda. GUA MAU NGAPAIN?! teringatku pada lagu Niceole Scherzinger, ada satu lirik yang berbunyi "every finish line is the beginning of the new race". Artinya kompre itu finish line, abis itu gue harus lomba lagi..... padahal 17an masih abis lebaran. Tapi gue sedikitnya udah punya rencana pendek buat mengisi kira-kira satu taun kedepan. Kayanya gue mau memuaskan hasrat jualan gue dulu sampe bosen dan baru bantuin bokap di bidang teknik.

Gue punya rencana mau jualan keripik pisang rasa dari Lampung. menurut gue ini peluang besar si, selain karena daya beli masyarakat akan kuliner sangat tinggi, keripik pisang Lampung ini enak! 

CICHIPS BANANA CHIPS!!!


Rencana hanyalah rencana jika kita tidak mulai melangkah, artinya gue harus buat logo, gue cetak plastik, sablon kemasan, beli ke produsen. Dan ini harus gue kerjakan berbarengan dengan persiapan gue ujian PKL dan persiapan kompre. Karena ada sekitar 50an bungkus menunggu di jakarta pada awal Juli juga.

Jadi intinya ada 3 poin dengan akarnya yang harus gue selesaikan satu per satu dalam waktu kurang dari dua minggu.

Tapi gue adalah orang yang tidak meragukan kemampuan diri sendiri....gue yakin semua bisa gue selesaikan tepat pada waktunya. Ya kalo molor, geser dikit targetnya lah.....

Minggu, 28 April 2013

Ketololan Waktu Kecil

Jiwa anak-anak menurut gue adalah jiwanya imajinasi, tak terkecuali gue. Kadang imajinasi yang di gabungkan oleh kreatifitas akan menimbulkan sebuah pemikiran dan kegiatan yang sangat….. tolol. Yap kali ini gue mau share tentang ketololan masa kecil gue. Dimana imajinasi merajai kepala gue yang minim rambut pada bagian depan. Ehem, jidat….

1. Menjadi Penjaga Pintu Tol


mungkin pada waktu itu cita-cita gue belum terlalu tinggi, dikarenakan refrensi tentang cita-cita gue belum terlalu banyak, yaitu menjadi penjaga pintu tol. ya walaupun sekarang refrensi cita-cita gue udah banyak, cita-cita gue cuma buka cuci steam. Menurut gue penjaga pintu tol itu asik. Lo duduk, ngambil duit, ngasih struk atau ngasih kartu tol. simple...

Hal ini gue coba interpretasikan dengan gaya gue. Jadi gue ngambil banyak banyak daun seukuran struk tol, gue berdiri tepat di samping polisi tidur komplek gue. Kenapa? Karena mobil-mobil yang lewat akan mengurangi laju kendaraan untuk melewati polisi tidur sehingga gue dapat dengan mudah ngasih karcis, cerdas? Terima kasih….. Dan setiap mobil yang lewat gue akan sedemikian mungkin berusaha memberikan karcis pada mobil itu, bukan pada orangnya. Biasaya gue taro bumper, sela-sela pintu atau ban…. Oke, useless

2. Buku Cetak Bahasa Inggris


Jadi gue punya hubungan emosional dengan buku cetak bahasa inggris gue waktu kelas empat. Jadi di salah satu chapternya ada pelajaran conversation tentang membaca jam. Dan disitu di ilustrasikan oleh dua siswi sd yang salah satunya bernama Putri. Dia berambut bob sepundak, berponi rata dan dikuncir di sebelah kanan. Anak perempuan itu terlihat anggun dan saya suka….. ya, saya suka dengan gambar perempuan di buku cetak……….maafkan saya

3. Undian Playstation Jasjus


Jadi waktu gue sd minuman serbuk yang namanya jasjus itu baru keluar, Agnes Monica bintang iklannya. Promo awal jasjus ini sangat menggiurkan waktu gue masih kecil. Jadi ada hadiah yang diundi yaitu Playstation 2 yang lo bisa dapetin ketika lo ngirim 4 bungkus jasjus rasa apa saja ke alamat yang tertera. Jadi masalahnya berawal dari sini. Waktu itu gue beli 2 bungkus jasjus, sepupu gue 1 bungkus, dan tetangga gue 1 bungkus. Sengketanya adalah ketika playstation itu dating mau ditaro dimana? Gue ngotot minta ditaro kamar gue, karena gue beli dua bungkus, gue ngerasa berhak dong?! Sepupu gue maunya ditaro di lantai dua di kamarnya, dan tetangga gue juga mau hadiah menggiurkan itu diletakkan di rumahnya.

Gue betiga saling ngotot sampai nada bicara semakin tinggi. Namun itu semua dipermasalahkan di waktu yang sangat prematur. Semua itu dipermasalahkan sebelum kita mendapat hadiah undiannya, bahkan sebelum kita mengirimkan keempat bungkus jasjusnya.

4.  Cabut Sekolah


Cabut sekolah yang satu ini bukan cabut yang biasa. Bukan cabutnya anak sma ke warung tongkrongan, bukan cabut anak smp ke UKS pura-pura sakit, bukan juga “SAYA SUDAH CABUT PENGAWAL –PENGAWAL KAMU SUBURR!! BEGINI KAN GAYA KAMU??!!” –Arya Wiguna. tapi ini cabut dengan izin guru...

Gue pertama kali cabut itu kelas 4 SD. Hal ini terilhami ketika gue mengalami sakit perut hebat dan di larikan ke puskesmas terdekat. Ternyata gue dinyatakan dokter mengidap sakit maag. Masalahnya bukan disitu, tapi ketika esok harinya maag itu kambuh, dengan mudah guru gue ngijinin pulang. “bu si Dimas perutnya sakit” ujar seorang murid, “yaudah, suruh pulang” tegas sang guru. Disini gue melihat sebuah peluang. Dan di lain hari ketika gue mulai bosen di sekolah, gue akan mengerahkan seluruh kemampuan acting gue menjadi seorang yang sakit perut, dan seperti yang gue harapkan, “yaudah, suruh pulang”.

5. Mati Lampu


Hal yang satu ini gue gatau, gue yang tolol apa emang nyokap gue yang rese. Jadi waktu gue masih kecil Jakarta masih sering yang namanya mati lampu, walaupun sekarang juga masih, pas pulsa listrik abis. Waktu listrik masih prabayar, hidup matinya kita sangat bergantung pada PLN.

Suatu malam listrik mati ketika gue hendak tidur. Lampu mati, kipas mati. Dan gue yang belum tau apa-apa keheranan kenapa tiba-tiba gelap gulita. Sempet khawatir kalo mata gue yang buta. Setelah sadar ternyata hanya ‘mati lampu’. Dimas yang lugupun bertanya pada ibunya “mah kok mati lampu si mah?” dan ibundapun menjawab “iya ‘PLN’-nya lagi ngambek, nanti dibujuk sama Bu-LN, nanti dinyalain”. Seketika itu pula gue mempercayai sekaligus berimajinasi bahwa Pak LN dan Bu LN adalah sepasang suami istri, suaminya adalah tukang ngambek  yang suka matiin saklar lampu sekomplek.

~~

Tulisan yang gue buat ini memiliki status BO atau bimbingan orang tua. Diharapkan anak-anak yang membaca tulisan ini agar didampingi dan mendapat pengawasan dari orang tuanya.  Supaya dikemudian hari si anak tidak melakukan hal-hal diluar akal sehat seperti di atas.

Minggu, 14 April 2013

Bandung Kota FO

liburaaaaaaaan.......!!! lagi-lagi gue liburan. Sebenarnya liburan bagi gue adalah merupakan suatu ritual dalam penyelesaian skripsi gue. Gue memiliki teknik khas dalam menyelesaikan tugas akhir gue tersebut, tahapnya yaitu: ngajuin judul - liburan - outline - liburan - bab 1 sampe bab 3 - liburan - liburan - liburan. 

Oke, kali ini gue liburan bareng Bulan ke Bandung, yang ternyata lebih banyak factory outletnya dibanding kembangnya. singkat cerita gue mengemasnya dalam bentuk video travel. langsung aja broh di play!!