Selasa, 08 Oktober 2013

perantauan usai

Sebelom tidur sering kali gue berpikir kira-kira hidup gue ini bakal dibawa kemana, walaupun waktu siang harinya gue gapernah mikir akan kehidupan justru lakukan apa aja untuk ngejalaninnya. Karna emang sejatinya seperti itu. Kita berpikir akan kehidupan bukan diwaktu kita dapan melakukan sesuatu, waktu mau tidur, waktu pup, waktu bershower, atau wudhu di dispenser. Karena menurut gue sebenarnya  hidup itu sudah ada takdirnya, Tuhan punya rencana yang sudah fix, dan kita tinggal menjalankan.

***

Tanggal 24 September 2013 gue telah melewati seremoni sakral yang ternyata gue salah mengartikannya, gue pikir ini cuma perkara mindahin tali topi epic segi lima dari kiri ke kanan. Belakangan ini gue jadi sadar, ternyata wisuda itu lebih dari sekedar tali topi, lebih dari sekedar foto-foto dengan latar buku-buku di pinggiran GSG. Wisuda merupakan sebuah moment, perayaan dimana segala usaha perjuangan kita selama kuliah dihargai. Beberapa orang kadang kurang menghargainya, tapi kebanyakan mahasiswa yang sudah berjuang merapikan nilai, bayar utang SKS, bimbingan dengan dosen yang super sibuk, memenuhi persyaratan ujian dan wisuda yang ribetnya ngelebihin bahasa Vicky Prasetyo, merasa perlu di hargai dengan sebuah moment sebagai puncak dari keberhasilannya. Ialah Wisuda, sebuah upacara sakral dimana pesertanya dinyatakan lulus dan berhasil melewati semua tantangan yang ada dengan pemindahan tali di topi sebagai simbolnya, walaupun satu hal yang gue anggap gagal pada waktu itu, effect keyboard paduan suaranya kaya gerobak kue putu lagi pilek...

Wisuda sebagai perayaan, wisuda sebagai penghargaan, ada satu makna lebih buat gue akan wisuda. Wisuda juga sebagai tanda usainya perantauan gue di Lampung. Salah satu kota yang dulu pernah gue remehkan yang ternyata gue mendapat banyak pengalaman dan pelajaran yang mungkin gak didapat kalo gue gak kuliah disini. 3,9 tahun gue menyelesaikan pendidikan disini gue punya banyak temen yang juga banyak pengaruhnya sekaligus manfaatnya buat gue. Gue punya temen-temen di komunikasi yang sangat humble dan ahli dalam bidang-bidangnya sehingga gue bisa belajar. Gue punya temen-temen band yang sejalan dengan hobi musik gue sehingga gue bisa menghasilkan karya-karya yaitu lagu. Disini juga membuka pikiran gue sebelumnya tentang radio yang penyiarnya siaran sendirian di ruangan sempit pengap dan remang. Terlebih lagi disini gue dapet wanita pendamping yang gak ada duanya dan sahabat se-gank yang super saik. Mungkin kalo gue kuliah di tempat lain gue gak akan dapet ini semua. Mulai dari sini gue lebih percaya bahwa takdir lebih kuat dibanding usaha manusia yang pada akhirnya manusia diberikan alasan untuk lebih pandai bersyukur.

PERANTAUAN GUE SELESAI...

Gue udah balik lagi ke Jakarta. Di awal kepulangan gue ke kota asal dan meninggalkan kota perantauan, belakangan ini gue jadi sering menghitung apa yang gue udah dapet selama perantauan gue. Kira-kira apa aja ilmu yang udah gue dapet, karya apa aja yang udah gue hasilkan, ide bisnis yang gue aplikasikan sampai berapa kali pacaran yang pernah gue jalani. Kembali pada akhirnya gue sangat bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan. Tuhan memberikan semua yang gue butuhkan bukan yang gue inginkan.

***

Gue dan Lampung sekarang hanya terpisah selat yang kurang lebih cuma 31km. Jadi gue gak akan melupakan Lampung dan akan terus terhubung melalui Cichips. KERIPIK PISANG 15.000 ANEKA RASA, YANG AKAN MEMBUAT LIDAH ANDA..... (shit, fokus fokus!). Janji gue pada Lampung. Kalo gue kaya nanti, gue akan buatin Lampung 711 (seven eleven), amin.



Salam, Reza Rahardian












1 komentar:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus